Berita  

Dani Ramdan Ungkap 3 Nilai Keteladanan KH. Raden Ma’mun Nawawi

banner 120x600
banner 468x60

MitraBangsa.Online Kabupaten BekasiĀ  – Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengunjungi Makam KH. Raden Ma’mun Nawawi beberapa saat setelah diresmikannya nama ulama pejuang asal Kabupaten Bekasi tersebut pada ruas Jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat oleh Gubernur Ridwan Kamil. Dani Ramdan mengaku takjub dan sangat mengagumi sosok seorang KH. Raden Ma’mun Nawawi yang dianggapnya sebagai pemimpin segala zaman.

“Ada masanya beliau berjuang di medan laga mengangkat senjata, ada masanya beliau juga berjuang melalui pengetahuan dan keteladanannya. Itu artinya beliau pemimpin segala zaman dan pemimpin segala situasi,” ucap Dani Ramdan, saat melakukan Napak Tilas di Pondok Pesantren Al-Baqiyatussholihat, Desa Sindangmulya Kecamatan Cibarusah, Selasa (11/04/23) lalu.

banner 325x300

Dalam kegiatan Napak Tilas tersebut, dirinya disambut hangat oleh para ahli waris yang merupakan keturunan langsung dari KH. Raden Ma’mun Nawawi sambil menceritakan dan mengenang jasa-jasa dan perjuangan dari Mama Cibogo, sebutan untuk KH. Raden Ma’mun Nawawi.

“Pertama beliau aktif dalam perjuangan Hizbullah bahkan pesantren ini menjadi tempat pemusatan latihan kader-kader Hizbullah se-Indonesia. Kader lulusan Hizbullah yang latihan di sinilah yang menyebar mendirikan laskar-laskar Hizbullah lainnya di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Dani juga menilai, bahwa sosok KH. Raden Ma’mun Nawawi sebagai seorang yang sangat visioner. Dikatakannya, KH. Raden Ma’mun Nawawi mungkin lahir sebelum zamannya, sehingga cara berfikirnya sudah melebihi orang-orang yang lainnya.

“Memasuki era Indonesia merdeka, beliau sudah beralih masuk ke dunia pendidikan, dimana beliau sangat kompeten dan menekuni aspek-aspek keilmuan. Ilmu Falak kemudian ada juga kalender yang digunakan hampir seluruh masyarakat Jawa Barat. Yang ternyata itu adalah hasil karya beliau, buku-buku, karya tulis mengenai keagamaan juga sangat banyak,” terangnya.

Dirinya menambahkan, berkat ketulusannya berjuang, maka namanya akan terus dikenang, karena sangat sulit nama seseorang dikenang sesudah meninggal masih disebut-sebut namanya. Bahkan diabadikan dengan nama jalan, jikalau semasa hidupnya tidak berbuat hal-hal berjasa yang berharga.

“Itulah mudah-mudahan jadi ibrah (pelajaran), bahwa apapun yang kita kerjakan semasa hidup akan berdampak setelah meninggal nanti,” ujarnya.

Dani menuturkan, ada tiga nilai keteladanan yang dimiliki KH. Raden Ma’mun Nawawi yang bisa dijadikan contoh dan suri tauladan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.

“Yang pertama, nilai keikhlasan. Ketika berjuang pasti KH. Raden Ma’mun Nawawi tidak pernah berpikir diusulkan menjadi pahlawan atau namanya menjadi nama sebuah jalan. Beliau hanya berjuang saja sesuai keyakinannya, sesuai keimanannya bahwa beliau membela kebenaran,” terangnya.

Kemudian yang kedua, lanjut Dani, adalah konsistensi dari KH. Raden Ma’mun Nawawi.

“Kadang-kadang kita punya tekad berjuang tapi ada halangan sedikit mundur, ada rintangan sedikit berhenti. Nah beliau tidak, lanjut terus,” ujarnya.

Kemudian nilai yang ketiga, kata dia, adalah karena KH. Raden Ma’mun Nawawi mencintai ilmu.

“Betapa beliau mencintai ilmu pengetahuan, dan ternyata ilmu sesuai janji Allah SWT meningkatan derajat kita,” pungkasnya..ADV

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *