MitraBangsa.Online – Musim kemarau ternyata membawa berkah bagi pengepul mangga klonal 21 atau mangga alpukat di Pasuruan. Mereka bisa mengumpulkan berton-ton mangga dan laku keras. Ilham (42), pengepul mangga klonal 21 asal Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan mengatakan setiap hari bisa menjual 3-4 kuintal mangga. Selain ke sejumlah daerah di Jawa Timur, ia juga memasok mangga ke wilayah Jabodetabek, Riau, hingga Medan.
“Jual ke Jabodetabek, Pekanbaru, Riau, Medan dan daerah-daerah di Jawa Timur,” kata Ilham, Kamis (2/11/2023). Ada sekitar 3 ton mangga yang siap dijual di rumahnya. Saat detikJatim ke rumahnya, Ilham dan para karyawannya sedang sibuk mengepak mangga untuk segera dikirim.
Untuk per kilogram mangga klonal 21 grade A dan B dihargai Rp 40 ribu. Ada juga yang mangga grade C dijual dengan harga Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan untuk mangga kualitas biasa hanya dijual Rp20 ribu per kilogram.
“Kemarau gini buah mangga itu bagus, jadi panen raya saat ini. Kalau nggak salah mulai bulan Juli sampai sekarang ini, ini sudah musim akhir,” tuturnya.
Ria Yulia, warga Malang, mengaku tertarik dengan rasa dan tekstur mangga alpukat dari Pasuruan. Menurutnya, mangga klonal 21 berbeda dari mangga di daerah lainnya. Ria memilih menjadi penjual mangga di wilayah Malang. Sepekan sekali ia kulakan ke Pasuruan.
“Beli 4-5 kuintal untuk dijual lagi. Seminggu bisa menghabiskan 5 kuintal lebih. Soalnya banyak yang suka rasa mangga ini,” tukas Ria.