Bekasi – Mantan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menanggapi dengan tegas tuduhan pengkhianatan yang dilontarkan oleh tokoh lokal, Damin Sada. Dalam pernyataannya, Tri menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah yang tidak berdasar dan jauh dari kebenaran. Ia mengaku kecewa dengan narasi negatif yang disampaikan oleh pihak tertentu, terlebih menjelang pemilihan wali kota yang semakin dekat.
“Sebagai manusia biasa, saya menerima kritikan, tetapi tuduhan seperti ini sangat tidak bisa dibenarkan. Ini adalah fitnah keji yang menyakitkan. Kita boleh bersaing, tetapi marilah kita bersaing secara sehat tanpa harus menjatuhkan pihak lain dengan cara-cara yang tidak etis,” ungkap Tri.
Keterbatasan Waktu yang Jadi Tantangan
Tri menjelaskan bahwa selama menjabat sebagai penjabat Wali Kota Bekasi, waktu yang ia miliki sangat terbatas. Setelah menggantikan Rahmat Effendi yang tersandung kasus hukum, Tri hanya memiliki sisa beberapa bulan masa jabatan untuk menjalankan program-program pembangunan kota.
“Waktu itu saya hanya menjabat beberapa bulan, sementara sebelumnya saya hanya seorang wakil wali kota yang perannya terbatas. Banyak janji kampanye yang sebenarnya sudah saya mulai realisasinya, tetapi membutuhkan waktu lebih panjang untuk diselesaikan sepenuhnya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa keterbatasan waktu itulah yang menjadi alasannya untuk kembali maju dalam Pilkada Bekasi mendatang. Menurutnya, keputusannya maju kembali adalah untuk melanjutkan pembangunan kota dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sempat tertunda.
“Ini bukan soal kekuasaan, tetapi tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Saya ingin memastikan visi pembangunan Bekasi yang sejahtera dapat terwujud,” katanya penuh keyakinan.
Mengajak Persaingan Politik yang Sehat
Menanggapi tuduhan yang dilontarkan Damin Sada, Tri Adhianto mengingatkan semua pihak untuk menjaga etika dalam berpolitik. Baginya, persaingan dalam Pilkada adalah hal wajar, tetapi harus dilakukan dengan cara yang baik dan profesional.
“Kita boleh berbeda pilihan, kita boleh bersaing. Namun, fitnah, tuduhan tanpa bukti, dan kata-kata kasar adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Saya tidak akan pernah membalas dengan cara yang sama, karena saya percaya masyarakat Bekasi dapat menilai siapa yang benar-benar tulus bekerja untuk mereka,” tegas Tri.
Tri juga menekankan pentingnya fokus pada program kerja yang konkret daripada menyebar narasi negatif yang justru merugikan masyarakat. “Biarlah masyarakat yang menilai. Saya percaya, dengan niat baik dan kerja keras, kita bisa membawa Bekasi ke arah yang lebih baik,” tutupnya.
Motivasi untuk Kembali Melayani
Tri Adhianto mengungkapkan bahwa penyesalan karena belum sempat menyelesaikan seluruh program kerja selama masa jabatannya menjadi motivasi kuat baginya untuk kembali mencalonkan diri. Ia berharap, jika terpilih kembali, ia dapat melanjutkan berbagai program pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya.
“Insyaallah, jika diberi amanah kembali, saya akan melanjutkan semua yang sudah dimulai. Bekasi adalah rumah kita bersama, dan saya ingin memberikan yang terbaik untuk kota ini,” pungkasnya.
Masyarakat Diharapkan Bijak Menilai
Tri mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh opini-opini negatif yang bertujuan menjatuhkan lawan politik. “Saya yakin masyarakat Bekasi bijak dan cerdas. Pilihan kita menentukan masa depan kota ini, jadi marilah kita bersama-sama menjaga persatuan dan memilih yang terbaik untuk Bekasi,” tuturnya.
Tri Adhianto berharap Pilkada Bekasi dapat berjalan dengan aman, damai, dan demokratis, tanpa adanya konflik yang merugikan masyarakat. “Semua ini demi Bekasi yang lebih baik,” tutupnya dengan harapan besar.//***Ryan Bidik