MitraBangsa.Online Kota Bekasi – Mantan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memanfaatkan masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sebagai momen untuk refleksi diri. Meski tidak lagi menjabat, sosok Tri tetap menjadi figur yang disorot dalam dinamika politik lokal di Kota Bekasi.
Dalam pernyataannya kepada media, Tri menyampaikan bahwa masa tenang merupakan waktu yang tepat untuk menghentikan hiruk-pikuk kampanye dan melihat kembali langkah-langkah yang telah diambil, baik dalam konteks pribadi maupun politik.
“Masa tenang bukan hanya untuk para kandidat, tetapi juga bagi kita semua sebagai masyarakat untuk merenungkan apa yang terbaik untuk masa depan daerah ini,” ujar Tri.
Tri juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas selama masa tenang. Ia mengingatkan masyarakat Bekasi untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.
“Mari kita jaga persatuan. Pilkada adalah bagian dari demokrasi, dan hasil akhirnya harus membawa kebaikan bagi semua warga Bekasi,” tambahnya.
Sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh di Kota Bekasi, Tri juga berbagi pengalaman tentang pentingnya refleksi diri dalam menjalani hidup dan karier. Menurutnya, masa tenang adalah kesempatan untuk mengevaluasi pencapaian serta kesalahan yang pernah dilakukan selama menjabat sebagai kepala daerah.
Selain itu, Tri mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam berpartisipasi pada Pilkada kali ini. Ia berharap siapa pun yang terpilih nantinya mampu melanjutkan program-program pembangunan dan membawa Kota Bekasi ke arah yang lebih baik.
“Saya percaya masyarakat Bekasi adalah masyarakat yang cerdas. Kita semua menginginkan pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan berkomitmen untuk kepentingan rakyat,” ungkapnya.
Tri Adhianto sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Bekasi hingga akhir masa jabatannya pada September 2024. Selama menjabat, ia dikenal dengan berbagai kebijakan progresif, terutama di bidang pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Masa tenang Pilkada 2024 berlangsung sejak 25 November hingga 27 November, memberikan waktu bagi masyarakat untuk mempertimbangkan pilihan mereka secara matang tanpa pengaruh kampanye. Di sisi lain, pengamanan juga diperketat untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan lancar.