MitraBangsa.Online – Gubernur Jakarta terpilih periode 2025-2030, Pramono Anung, baru-baru ini memberikan klarifikasi mengenai wacana pemangkasan hari kerja di ibu kota. Dalam sebuah kesempatan pada Jumat, 31 Januari 2025, Pramono menyatakan bahwa informasi terkait pengurangan hari kerja menjadi empat hari dalam sepekan belum menjadi keputusan resmi. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa hari kerja di Jakarta tetap lima hari seperti biasa.
Pramono juga menyampaikan bahwa, meskipun hari kerja tetap lima hari, ia akan mendorong konsep “work from everywhere” atau bekerja dari mana saja. Menurutnya, fleksibilitas dalam bekerja ini adalah sesuatu yang sudah diterapkan selama dirinya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab).
Dengan sistem ini, masyarakat Jakarta dapat bekerja lebih fleksibel tanpa harus terikat pada lokasi tertentu, memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pekerja.
“Kerja masih lima hari, namun kami akan mendorong apa yang disebut dengan work from everywhere,” jelas Pramono.
Perhatian untuk Masyarakat Kalangan Bawah
Sebelumnya, kabar mengenai wacana pemangkasan hari kerja sempat mencuat setelah disampaikan oleh Tim Transisi Pramono-Rano, yang menyebutkan bahwa pengurangan hari kerja menjadi empat hari merupakan salah satu kebijakan yang sedang digagas.
Nirwono juga mengingatkan bahwa kebijakan libur tiga hari dalam seminggu atau pengurangan hari kerja bukanlah hal baru. Sebelumnya, saat terjadi polusi udara yang tinggi, penerapan kebijakan work from home (WFH) sudah diterapkan oleh pemerintah daerah, termasuk pada masa kepemimpinan Pj Heru.