BeritaKriminal

Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan Di Banyuwangi Unggah Video Pilu: “Hampir 6 Bulan Tak Ada Titik Terang”

16
×

Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan Di Banyuwangi Unggah Video Pilu: “Hampir 6 Bulan Tak Ada Titik Terang”

Sebarkan artikel ini

MitraBangsa.Online Banyuwangi – Di tengah kegundahan dan penantian keadilan atas kematian tragis putrinya, seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, sang ayah berinisial DN (35) mengunggah sebuah video menyayat hati. Video tersebut merupakan kompilasi foto-foto sang anak, disertai lagu sendu berjudul Selalu Ada dari grup band Blackout.

Melalui video itu, DN menggambarkan kesedihan mendalam dan kerinduan terhadap putri kecilnya yang menjadi korban dugaan pembunuhan dan pemerkosaan. Dalam video tersebut, DN menuliskan narasi penuh emosi tentang kepergian anaknya yang awalnya hanya ingin menuntut ilmu.

“Kau berangkat untuk menuntut ilmu, Nak…!!! Tapi kau pulang dengan berlumuran darah dan tak bernyawa…!!! Hampir 6 bulan kau tak terurus, tidak ada pergerakan dan titik terang…!!! Ada apa dengan kalian…???” tulis DN dalam video itu, disertai ikon aparat kepolisian. Unggahan itu dipublikasikan pada Senin (29/4/2025).

Salah satu foto yang menyita perhatian dalam video adalah gambar korban mengenakan seragam sekolah, mengayuh sepeda angin berwarna merah muda dengan tas ransel senada di punggungnya. DN menjelaskan bahwa foto tersebut diambil hanya dua hari sebelum tragedi memilukan itu terjadi.

“Lokasinya sekitar 190 meter dari lokasi kejadian, diambil dua hari sebelum peristiwa,” ujar DN.

Putri DN, bocah berusia 7 tahun yang duduk di kelas 1 MI, ditemukan meninggal dunia secara tragis di sebuah kebun kosong di Kalibarumanis pada 13 November 2024. Meski sudah lima bulan berlalu, kasus ini belum juga menemukan titik terang. DN mengaku putus asa dan berharap pelaku diberikan hukuman paling berat.

“Harapan kami untuk ditembak mati siapa pun pelakunya tanpa toleransi!” tegas DN berulang kali.

DN menegaskan bahwa ia tidak peduli siapa pelakunya. Ia hanya menginginkan keadilan ditegakkan dan pelaku menerima hukuman setimpal. Bahkan, jika hukum tidak mampu menegakkan keadilan, DN memilih agar pelaku dilepas agar mendapat hukuman dari alam semesta.

“Jika hukum tidak bisa untuk menembak mati, lebih baik lepaskan saja sekalian, nggak usah dihukum. Biarkan alam yang akan menghukum dengan lebih kejam,” katanya lagi.

DN juga menyampaikan harapannya kepada aparat penegak hukum agar segera mengungkap kebenaran kasus yang menimpa putrinya. Ia menggantungkan harapan besar kepada kuasa hukumnya untuk terus mengawal dan menginformasikan setiap perkembangan terbaru dari kasus tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *