Dedi Mulyadi Minta Maaf atas Tragedi Makan Gratis: “Saya Tidak Tahu Acara Itu Digelar oleh Anak Saya”
Subang, MitraBangsa.online – Mantan Bupati Purwakarta sekaligus tokoh politik Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akhirnya angkat bicara terkait insiden tragis dalam acara makan gratis yang digelar anaknya, yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia akibat desak-desakan.
Dedi menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat dan keluarga korban. Ia mengaku baru mengetahui bahwa acara tersebut digagas oleh anaknya, dan mengaku sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Saya tidak tahu menahu. Saya baru tahu setelah kejadian. Atas nama pribadi dan keluarga, saya menyampaikan duka mendalam dan permintaan maaf kepada keluarga korban,” ujar Dedi dalam pernyataan kepada media, Jumat (18/7/2025).
Niat Baik yang Berujung Duka
Menurut informasi yang dihimpun, acara makan gratis tersebut awalnya ditujukan untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekitar. Namun antusiasme warga yang datang tidak diantisipasi secara baik oleh panitia, menyebabkan kerumunan membludak hingga terjadi insiden desak-desakan fatal.
Tiga orang dilaporkan tewas, dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama terkait prosedur keamanan dan ketidakhadiran koordinasi dengan pihak berwenang.
Dedi: Saya Siap Bertanggung Jawab Secara Moral
Dedi Mulyadi menyebut bahwa walaupun dirinya tidak terlibat langsung, ia merasa memiliki tanggung jawab moral atas apa yang terjadi, mengingat acara tersebut melibatkan anggota keluarganya.
“Apapun alasannya, sebagai orang tua saya ikut bertanggung jawab secara moral. Saya akan memastikan keluarga kami membantu proses hukum dan mendampingi keluarga korban,” tegasnya.
Pihak Berwenang Mulai Selidiki
Sementara itu, aparat kepolisian setempat telah memulai proses investigasi terkait izin, alur kegiatan, serta standar pengamanan dalam acara tersebut. Beberapa saksi dan pihak penyelenggara telah dimintai keterangan untuk mengetahui potensi kelalaian yang terjadi.














