MitraBangsa.Online – Fakta baru terkuak dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Lima korban tewas ditemukan terkubur di rumahnya, masing-masing H. Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), serta dua anak mereka berusia 6 tahun dan 8 bulan.
Kasus ini sempat menimbulkan kebingungan setelah Evan (30), mantan karyawan korban, dijadikan kambing hitam akibat rekayasa pelaku. Evan mengaku sempat dijebak hingga muncul isu di masyarakat bahwa dirinya adalah pembunuh keluarga tersebut.
Evan bahkan sempat diamankan di Mapolres Indramayu selama sekitar satu pekan untuk menjalani pemeriksaan. Hal itu lantaran sehari sebelum penemuan mayat, ia merupakan orang terakhir yang berkomunikasi dengan korban Budi melalui WhatsApp.
“Awalnya mantan bos saya minta bantuan untuk menggadaikan mobil. Setelah saya gadaikan, saya transfer Rp14 juta ke dompet digital Dana atas nama Budi. Katanya uang itu untuk bayar utang istrinya,” ungkap Evan, Selasa (9/9/2025).
Namun, keesokan harinya, warga digegerkan dengan penemuan lima jasad korban terkubur di dalam rumah. Evan pun terkejut dan menduga ponsel mantan bosnya telah dikuasai oleh pelaku.
Pelaku yang Tak Disangka
Polisi akhirnya menangkap dua tersangka, yakni R dan P, yang ternyata memiliki hubungan dekat dengan korban karena pernah bekerja bersama di sebuah bank.
“Saya sama sekali tidak menyangka mereka pelakunya. Setahu saya, hubungan mereka dengan korban cukup baik,” ujar Evan.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan pelaku, melainkan korban fitnah. Mobil korban yang sempat digadaikan pun ditemukan terparkir di Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Indramayu.
Saksi Kunci, Bukan Tersangka
Selama ditahan di Mapolres, Evan mengaku diperlakukan baik oleh polisi. Ia diberi makan, kebutuhan dicukupi, dan diamankan dari potensi amukan warga yang termakan isu hoaks.
“Bukan saya pelakunya, saya dijebak. Semoga masyarakat tidak lagi menuding saya dan nama baik saya bisa pulih,” harap Evan.
Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, menegaskan bahwa Evan tidak ada kaitannya dengan aksi keji tersebut.
“Yang bersangkutan bukan pelaku ataupun terlibat. Justru dia menjadi saksi kunci yang sangat membantu dalam mengungkap kasus ini,” tegas Arwin.
Kini, polisi tengah mendalami lebih jauh motif kedua pelaku yang tega menghabisi nyawa satu keluarga tersebut.