MitraBangsa.Online — Kopi bukan hanya minuman yang dinikmati karena aroma dan rasanya, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang mulai terungkap lewat berbagai penelitian. Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa konsumsi dua cangkir kopi per hari berkaitan dengan fungsi metabolisme glukosa yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi sama sekali.
Sementara itu, laporan dari Eating Well pada Kamis, 1 Mei 2025, mengungkap bahwa minum satu cangkir kopi hitam setiap hari memiliki hubungan signifikan dengan peningkatan regulasi gula darah, berdasarkan indikator seperti HOMA-IR (resistensi insulin) dan kadar insulin puasa.
Namun, manfaat tersebut tidak terlihat pada konsumsi kopi yang ditambahkan gula atau krim, menunjukkan bahwa kopi hitam tanpa tambahan mungkin memiliki efek positif terhadap cara tubuh memproses gula.
Efek Konsumsi Kopi Berbeda pada Pria dan Wanita
Analisis data menunjukkan adanya perbedaan dampak konsumsi kopi berdasarkan jenis kelamin. Pada perempuan, minum dua cangkir kopi atau lebih setiap hari—terutama kopi hitam—berkorelasi dengan penanda kesehatan metabolik yang lebih baik, seperti kontrol kadar gula darah dan insulin.
Perempuan yang rutin mengonsumsi kopi hitam memiliki risiko lebih rendah mengalami resistensi insulin dan peningkatan insulin puasa dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Sebaliknya, pada pria atau individu yang menambahkan pemanis dan krim ke dalam kopi, manfaat tersebut tidak ditemukan.
Hal ini menunjukkan bahwa cara penyajian kopi dan karakteristik individu seperti jenis kelamin dapat memengaruhi potensi manfaat kesehatan dari kopi.
Studi Bersifat Observasional, Belum Tentukan Hubungan Sebab-Akibat
Meski hasilnya menjanjikan, studi ini memiliki keterbatasan metodologis. Karena bersifat cross-sectional, penelitian tidak dapat memastikan apakah kebiasaan minum kopi secara langsung menyebabkan peningkatan metabolisme glukosa.
Penelitian ini menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Korea antara tahun 2019 hingga 2021. Dari total 22.559 responden, sebanyak 7.453 partisipan disertakan dalam analisis utama, dan 6.613 peserta dalam analisis khusus yang membandingkan jenis kopi yang dikonsumsi.
Peserta dibagi berdasarkan jumlah konsumsi kopi harian: tidak minum kopi, hingga satu cangkir, dua cangkir, dan tiga cangkir atau lebih. Peneliti juga menilai gaya hidup dan demografi peserta untuk memahami konteks konsumsi kopi.
Pentingnya Menyesuaikan Kebiasaan Minum Kopi dengan Tujuan Kesehatan
Penelitian ini menekankan bahwa tidak ada pendekatan tunggal dalam mengonsumsi kopi untuk kesehatan. Faktor seperti pola hidup, kebutuhan metabolik individu, dan kebiasaan budaya turut menentukan dampak keseluruhan kopi terhadap tubuh.
Meski menunjukkan indikasi positif terhadap metabolisme gula, hasil studi ini mengingatkan bahwa konsumsi kopi harus disesuaikan dengan kondisi dan tujuan kesehatan masing-masing individu.














