MitraBangsa.Online Jakarta — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa hilirisasi komoditas kelapa menjadi salah satu sektor unggulan dalam strategi pembangunan ekonomi nasional. Meski nilai investasinya tergolong lebih kecil dibanding sektor mineral, proyek ini dinilai mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan memperkuat pemberdayaan masyarakat desa.
Dalam pernyataannya pada Jumat (17/10/2025), Rosan menyebut bahwa Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia, sehingga potensi pengembangan industri turunan kelapa sangat menjanjikan.
“Investasinya memang tidak sebesar nikel, tapi dampaknya terhadap penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga bagi petani kelapa sangat positif,” ujar Rosan, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara.
Proyek Hilirisasi Kelapa Senilai USD 100 Juta
Proyek hilirisasi kelapa yang sedang berjalan melibatkan investasi senilai 100 juta dolar AS, dengan setiap tahap diproyeksikan menyerap minimal 5.000 tenaga kerja, termasuk pengumpul lokal. Rosan menekankan bahwa pemanfaatan bahan baku kelapa secara menyeluruh menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan peluang kerja.
“Satu pabrik membutuhkan hingga 500 juta butir kelapa. Sebelumnya, produksi dilakukan di China dengan biaya logistik tinggi. Kini, kami dorong agar investor membangun langsung di Indonesia,” jelasnya.
Groundbreaking dan Ekspansi Tiga Tahap
Rosan mengungkapkan bahwa proses groundbreaking telah dilakukan, dan investor berencana mengembangkan proyek ini dalam tiga tahap. Meski nilai total investasi jauh di bawah industri mineral yang bernilai miliaran dolar, dampak sosial ekonomi terhadap desa-desa penghasil kelapa dinilai sangat signifikan.
Ekspansi ke Sektor Perkebunan dan Kelautan
Model hilirisasi ini juga akan diperluas ke sektor lain, termasuk kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memperkuat ekonomi nelayan melalui pembangunan tambak dan desa pesisir. Proyek ini dijadwalkan mulai berjalan tahun depan.
Kehadiran Investor Asing Dorong Transformasi Industri Kelapa
Salah satu investor utama dalam proyek ini adalah Zhejiang FreeNow Food Co. Ltd., produsen kelapa dan produk turunannya terbesar di China, yang telah memiliki enam pabrik di negaranya. Kehadiran FreeNow di Indonesia diharapkan dapat mempercepat transformasi industri kelapa nasional dan membuka lapangan kerja baru di tingkat lokal.
Penayang: MitraBangsa.Online
Editor: Tim Redaksi Mitra Media Grup














