MitraBangsa.Online, Gianyar — Duka mendalam menyelimuti keluarga besar I Wayan Sedhana (54), mandor proyek asal Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, yang ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Sabtu (25/10/2025).
Kakak korban, Made Winartha, mengungkapkan bahwa Sedhana tidak pulang sejak Jumat sore (24/10/2025), waktu di mana ia biasanya kembali dari tempat kerja. Keluarga belum sempat melapor kehilangan, namun keesokan harinya mereka dihubungi pihak kepolisian yang menyampaikan kabar duka.
“Kami tidak menyangka. Adik saya ditemukan meninggal di sawah dalam kondisi masih mengenakan pakaian kerja. Pipinya menghitam, dan ada luka di bagian leher,” ujar Winartha dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di RSUP Sanglah, Senin (27/10/2025).
Ditemukan Saat Hari Raya Tumpek Bubuh
Jenazah Sedhana ditemukan oleh pemilik sawah yang sedang melakukan pembersihan lahan dalam rangka Hari Raya Tumpek Bubuh. Di lokasi kejadian, polisi menemukan sebuah gergaji di dekat tubuh korban. Jenazah telah diautopsi dan akan dipindahkan ke RS Sanjiwani untuk proses penitipan sebelum upacara ngaben yang dijadwalkan pada 4 November mendatang.
Sosok Polos yang Tak Punya Musuh
Winartha mengenang adiknya sebagai pribadi yang polos dan tidak memiliki musuh. Namun, ia menduga pekerjaan Sedhana sebagai mandor proyek selama puluhan tahun mungkin saja menimbulkan ketidaksenangan dari pihak tertentu.
“Dia anak kelima dari kami. Sudah menikah, tapi belum dikaruniai anak. Istrinya sedang bekerja di Turki dan tidak bisa pulang karena masih terikat kontrak,” tambahnya.
Polisi Masih Selidiki Motif dan Pelaku
Hingga kini, penyebab pasti kematian Sedhana masih dalam penyelidikan. Humas Polres Gianyar, Ipda Gusti Ngurah Suardita, menyatakan bahwa tim dari Satreskrim Polres Gianyar dan Polsek Tampaksiring tengah mendalami motif dan mengumpulkan bukti di lapangan.
“Motifnya belum bisa dipastikan. Proses penyelidikan masih berjalan,” ujarnya singkat.
Keluarga besar Sedhana berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik kematian tragis ini.
“Kami hanya ingin keadilan. Semoga pelakunya segera tertangkap dan dihukum setimpal,” tutup Winartha.














