Bekasi MitraBangsa.online — Dalam kegiatan apel pagi yang berlangsung di halaman Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyampaikan sejumlah pokok perhatian serius, khususnya menyangkut meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak dan minimnya kepedulian aparatur pemerintahan terhadap kondisi lingkungan sekitar kantor.
Dalam pidatonya, Tri Adhianto menggarisbawahi bahwa upaya perlindungan terhadap anak dan remaja merupakan tanggung jawab utama seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah. Ia menilai lonjakan kasus kekerasan seksual dipicu oleh lemahnya pengawasan, kurangnya edukasi keluarga, serta pengaruh negatif pergaulan bebas.
“Kejadian kekerasan seksual terhadap anak masih sering terjadi, dan ironisnya, pelaku sebagian juga berasal dari kalangan usia muda. Ini cerminan minimnya bimbingan di rumah dan sekolah. Oleh karena itu, saya instruksikan untuk memperketat pengawasan jam malam anak-anak,” tegas Tri, sebagaimana disampaikan dalam apel, Senin (16/6).
Ia pun meminta agar Dinas Pendidikan, Satpol PP, dan Dinas Komunikasi dan Informatika segera melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) dalam menangani kasus-kasus yang mencuat di tengah masyarakat.
“Lakukan pemeriksaan terhadap warung-warung yang dicurigai sebagai titik distribusi obat terlarang. Edukasi warga bahwa Pemkot Bekasi sudah menjalin kerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum untuk memberikan layanan hukum gratis kepada warga kurang mampu,” imbuhnya.
Aparatur Diminta Tidak Acuh Terhadap Lingkungan Sekitar
Selain persoalan perlindungan anak, Wali Kota juga menyoroti rendahnya kepekaan sejumlah aparatur pemerintahan terhadap permasalahan lingkungan sekitar.
“Jangan tutup mata terhadap lingkungan kantor. Jalan berlubang, lampu penerangan jalan mati, hingga warga miskin yang lalu-lalang tanpa perhatian, semua itu adalah gambaran wajah pemerintahan kita di mata rakyat,” ujarnya dengan nada serius.
Tri mengimbau seluruh kepala perangkat daerah, camat, dan lurah untuk mengutamakan tindakan nyata yang berdampak langsung pada kenyamanan masyarakat, bukan sekadar program dan rapat.
“Warga menilai kinerja kita dari tindakan konkret, bukan dari pidato atau papan strategi. Maka dari itu, saya minta seluruh ASN bergerak cepat, mulai dari hal kecil: bersihkan lingkungan kerja, periksa fasilitas umum, dan bantu warga yang kesusahan,” tandasnya.
Agenda Strategis dalam Apel Pagi
Rangkaian kegiatan apel pagi tersebut turut diisi dengan beberapa agenda penting, antara lain:
- Pelantikan Pengurus Dekranasda Kota Bekasi Periode 2025–2030, berdasarkan SK Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat Nomor: 19/SK/DEKRANASDA/V/2025, dilakukan langsung oleh Wali Kota Bekasi.
- Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemkot Bekasi dengan Universitas Bani Saleh, dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di wilayah Kota Bekasi.
- Penganugerahan dari BKKBN Jawa Barat, kepada Kota Bekasi yang berhasil meraih:
- Juara II tingkat provinsi dalam kategori jumlah Sekolah Lansia Bina Keluarga Lansia (SL BKL) terbanyak.
- Predikat terbaik dalam bidang pembinaan lini lapangan.
- Penghargaan Budaya dan Sejarah, diberikan kepada:
- Anjar Purwani, M.Pd, pencipta Tari Ngarak Barong, yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kota Bekasi tahun 2022.
- Muhammad Yunus, penemu artefak bersejarah Swiker Molen, sebagai temuan budaya penting tahun 2024.
- Pelepasan Tim Sepak Bola Kota Bekasi yang akan menjalani program pelatihan di Pyeongchang City, Korea Selatan.
Apel pagi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bekasi Drs. Junaedi, para Kepala OPD, perwakilan BUMD, Tim TP5, serta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bekasi.//***ADV














