MitraBangsa.Online — Turnamen bergengsi Piala Dunia U17 2025 resmi dibuka pada Senin (3/11/2025) di Doha, Qatar, dengan menghadirkan sejumlah inovasi revolusioner yang belum pernah diterapkan dalam sejarah kompetisi usia muda FIFA.
Format Baru: 48 Negara dan Qatar Jadi Tuan Rumah Tahunan
Berbeda dari edisi sebelumnya, Piala Dunia U17 tahun ini diikuti oleh 48 tim nasional dari enam konfederasi, menggantikan format lama yang hanya melibatkan 24 negara. Menariknya, Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah tunggal selama lima tahun berturut-turut, menjadikan turnamen ini digelar setiap tahun, bukan lagi dua tahun sekali.
FIFA dan Qatar juga memperkenalkan venue non-konvensional, yakni lapangan akademi sepak bola sebagai lokasi utama pertandingan, menggantikan stadion besar yang biasa digunakan.
Teknologi Baru: Apa Itu Kartu VAR?
Salah satu inovasi yang paling menyita perhatian adalah penggunaan Kartu VAR, yang dikenal juga sebagai Football Video Support (FVS). Berbeda dari sistem Video Assistant Referee (VAR) yang melibatkan petugas video pertandingan, FVS memberikan hak kepada pelatih kepala untuk mengajukan tinjauan ulang (review request) dengan isyarat memutar jari (finger swirl).
“FVS adalah alat untuk mendukung wasit dalam kompetisi dengan sumber daya dan kamera yang lebih sedikit. FVS tidak boleh dianggap sebagai VAR atau versi modifikasinya, karena tidak menyertakan video ofisial pertandingan yang memantau setiap insiden,” ujar Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, dikutip dari laman resmi FIFA.
Sistem ini sebelumnya telah diuji coba di Piala Dunia U20 di Chili, dan akan digunakan juga di Piala Dunia U17 Wanita di Maroko serta Piala Dunia U17 Pria di Qatar.
Aturan Penggunaan Kartu VAR
Kartu VAR hanya dapat digunakan dalam empat situasi krusial:
- Validasi gol
- Keputusan penalti
- Kartu merah langsung
- Kesalahan identitas pemain
Saat permintaan tinjauan diajukan, wasit utama akan meninjau tayangan ulang di Referee Review Area (RRA). Keputusan awal hanya akan diubah jika rekaman menunjukkan bukti yang jelas bahwa terjadi kesalahan nyata atau insiden penting yang terlewat.
Setiap tim hanya diberi dua kesempatan review request selama pertandingan. Jika peninjauan menghasilkan perubahan keputusan, hak tersebut tetap dipertahankan. Sebaliknya, jika keputusan awal tidak berubah, satu hak akan hangus.





