Desa Cibarusah Jaya Bangun Sentra Budidaya Sapi: Gerakan Mandiri Pangan dan Pemulihan Ekonomi dari Akar Rumput
Kabupaten Bekasi – Di tengah tantangan krisis pangan global dan meningkatnya ketergantungan terhadap pasokan luar daerah, Pemerintah Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, mengambil langkah berani dengan meluncurkan program ketahanan pangan berbasis peternakan sapi.
Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar untuk menciptakan desa yang tidak hanya tangguh secara pangan, tetapi juga mampu menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat dari sektor agribisnis lokal.
Langkah awal pembangunan ditandai dengan dimulainya titik nol kawasan peternakan sapi, yang kelak akan menjadi pusat pengembangan budidaya ternak skala desa. Kawasan ini dipersiapkan untuk menjadi lokasi pengembangbiakan sekaligus pusat edukasi peternakan bagi warga setempat.
Kepala Desa Cibarusah Jaya, Abu Bakar, hadir langsung meninjau lokasi yang sebelumnya merupakan lahan tidur, kini mulai ditata sebagai kawasan produktif.
“Kami memulai dari nol. Lahan ini dulu tidak termanfaatkan, tapi sekarang kami olah menjadi aset produktif. Harapannya, ke depan bisa menjadi pusat ekonomi baru bagi warga dan sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis desa,” kata Abu Bakar kepada awak media, Senin (16/6/2025).
10 Ekor Sapi Jadi Titik Awal, Fokus pada Percontohan Bertahap
Dalam tahap awal pelaksanaan, program dimulai dengan 10 ekor sapi sebagai modal awal peternakan. Tahapan ini dimaksudkan sebagai fase uji coba sekaligus pembuktian konsep. Melalui pendekatan bertahap, pemerintah desa berharap program ini bisa berkembang secara terukur dan berkelanjutan.
Skema pengelolaan ternak masih dalam tahap perancangan, namun pihak desa memastikan akan melibatkan unsur masyarakat sebagai subjek utama, bukan sekadar objek pembangunan. Kelompok warga yang memiliki ketertarikan dan pengalaman dalam dunia peternakan direncanakan akan dilibatkan aktif dalam pengelolaan program.
Didukung Pendampingan Teknis dari Dinas Terkait
Untuk memastikan keberhasilan program, Pemerintah Desa Cibarusah Jaya juga menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Bekasi. Dukungan teknis tersebut meliputi pelatihan pengelolaan ternak, pendampingan manajemen peternakan rakyat, hingga penyediaan vaksin dan pemantauan kesehatan hewan secara berkala.
Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya sekadar proyek desa, melainkan bagian dari upaya serius memperkuat ketahanan pangan lokal yang terintegrasi dengan program kabupaten.
Pengamat Apresiasi: Gagasan Berbasis Potensi Lokal yang Visioner
Langkah Desa Cibarusah Jaya ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Novryantoni, seorang pengamat independen di bidang ketahanan pangan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Perusahaan Pers Indonesia (OPPI).
“Langkah yang diambil oleh Kepala Desa Cibarusah Jaya patut diapresiasi. Ini bukan sekadar program peternakan, tapi wujud dari visi pembangunan desa berbasis kekuatan lokal. Ketika desa mampu berdiri di atas potensi sendiri, maka di situlah kemajuan berakar,” tutur Novryantoni.
Ia menilai, inisiatif ini mencerminkan arah baru pembangunan desa yang tidak hanya bergantung pada program dari atas, melainkan lahir dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan potensi masyarakat sendiri.
Sinergi Peternakan dan Pertanian: Ciptakan Ekonomi Sirkular Desa
Salah satu aspek menarik dari program ini adalah pemanfaatan limbah organik dari peternakan, seperti kotoran sapi, yang akan diolah menjadi pupuk alami untuk mendukung sektor pertanian desa.
Dengan sistem ini, terbentuklah ekosistem ekonomi sirkular yang berkelanjutan, di mana peternakan mendukung pertanian, dan hasil pertanian bisa menjadi penunjang kembali bagi sektor peternakan. Ini menciptakan siklus produksi yang efisien, ramah lingkungan, dan hemat biaya.
Target Jangka Panjang: Menjadi Desa Percontohan di Kabupaten Bekasi
Jika program ini berhasil pada tahap awal, Pemerintah Desa Cibarusah Jaya menargetkan untuk memperluas cakupan kegiatan hingga menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Kabupaten Bekasi, bahkan wilayah lain di Jawa Barat.
“Kita ingin desa ini jadi contoh. Bahwa dari desa pun bisa lahir inovasi besar, asalkan dikelola serius, transparan, dan melibatkan masyarakat,” tegas Abu Bakar.