Presiden Prabowo Tanggapi Kasus Keracunan Ribuan Penerima MBG: Akan Evaluasi dan Perbaiki Program Secara Menyeluruh

  • Bagikan

Jakarta – MitraBangsa.Online Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya angkat bicara terkait insiden keracunan massal yang dialami ribuan penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Pernyataan ini disampaikan sesaat setelah beliau kembali ke Tanah Air usai menjalani kunjungan kerja luar negeri selama sepekan.

Berdasarkan data resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN), tercatat sebanyak 5.914 penerima MBG mengalami gejala keracunan sejak Januari hingga 25 September 2025. Korban terdiri dari pelajar dan ibu hamil, tersebar di 70 titik lokasi. Wilayah II (Pulau Jawa) menjadi yang paling terdampak, dengan 41 kasus dan 3.610 orang terlibat.

Berikut rangkuman pernyataan Presiden Prabowo terkait insiden tersebut:

1. Kasus Serius, Tapi Bisa Ditangani

Presiden menyebut bahwa insiden ini merupakan persoalan besar yang harus ditangani secara serius. Meski baru kembali dari lawatan luar negeri, Prabowo memastikan dirinya terus memantau perkembangan kasus.

“Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9).

2. Panggil Kepala BGN dan Pejabat Terkait

Prabowo menegaskan akan segera memanggil Kepala BGN, Dadan Hindayana, beserta jajaran terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG. Ia mengakui masih ada kelemahan dalam sistem pelaksanaan, namun optimis bahwa perbaikan dapat dilakukan.

3. Jangan Dipolitisasi

Presiden meminta semua pihak untuk tidak menjadikan kasus ini sebagai alat politik. Ia menekankan bahwa MBG adalah program strategis untuk membantu anak-anak dan kelompok rentan mendapatkan akses makanan bergizi.

“Tujuan utama MBG adalah untuk membantu anak-anak yang kesulitan mendapatkan asupan nutrisi. Jangan dipolitisasi,” tegasnya.

Langkah BGN Perketat Verifikasi Dapur Mitra

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada seluruh dapur mitra yang sebelumnya terlibat dalam kasus keracunan. Proses verifikasi kini diperketat untuk memastikan keamanan pangan.

“Hari ini sudah kami keluarkan surat kepada semua dapur yang sebelumnya bermasalah. Proses verifikasi kini jauh lebih ketat,” ujar Nanik di Jakarta, akhir pekan ini.

  • Bagikan