Surya Paloh ‘Endus’ Kepentingan Politik Di Kasus Kader NasDem

banner 120x600

MitraBangsa.Online Denpasar – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengendus kepentingan politik dalam sederet kasus yang menjerat sejumlah kadernya. Walaupun, Paloh juga tak menafikan kader yang dimaksud mungkin saja memang terlibat.

Pun demikian, Paloh mengaku berusaha berpikir positif. “Saya mencoba positive thinking selalu. Bisa saja barangkali kena kasusnya sendiri. Bisa juga tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan politik,” ujarnya kepada awak media sesuai pidato dalam rangka kunjungan kerja dan konsolidasi di kantor DPW Partai NasDem Bali, Senin (26/6/2023).

Paloh juga memberi sinyal bahwa tidak selamanya kompetisi berlangsung sehat. “Kita kan tidak bisa menafikan itu. Tidak selamanya kompetisi kita, kompetisi yang sehat kan,” lanjut Paloh.

Sekadar informasi, beberapa kader NasDem terseret kasus. Salah satunya, dugaan korupsi proyek BTS 4G yang dilakukan eks Menkominfo Johnny G Plate. Diperkirakan, kerugian yang dialami negara mencapai Rp 8 triliun. Terbaru, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 19 Juni 2023. Ia diperiksa terkait penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

Ditemui pada kesempatan yang berbeda, Syahrul menyinggung soal kasus dugaan jual-beli jabatan dan korupsi di Kementan yang jadi penyelidikan KPK. Ia bercerita memulai kariernya di pemerintahan dari bawah. Ia mengeklaim pernah menjabat sebagai camat, bupati, hingga gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode. Dalam perjalanannya menjadi pejabat publik tersebut, Syahrul mengaku tidak pernah sekali pun dipanggil oleh aparat penegak hukum terkait kasus.

Kasus dugaan korupsi yang menyeret namanya, dia menyebut, momen pertamanya berurusan dengan hukum. Ia pun meminta semua pihak mendoakannya. “Saya sudah 28 tahun jadi kepala daerah, tapi tidak pernah diperiksa soal kasus-kasu. Nauzubillah,” jelasnya.

“Mohon doakan saya. Saya hadir sejak dari camat untuk bangsa dan negara. Insya Allah, doakan saya,” pintanya seraya menegaskan aspek politis tidak boleh terlalu luas masuk dalam konteks berbangsa dan bernegara. Sebelumnya, Syahrul memenuhi panggilan KPK di Gedung KPK lama, Jakarta Selatan. Seusai diperiksa, ia mengaku kooperatif. “Hari ini saya memenuhi panggilan itu secara baik. Saya akan kooperatif dan siap hadir kapan pun dibutuhkan, saya siap hadir,” imbuh dia, Senin.

Ia mengaku sudah menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan dalam penyelidikan KPK. Ia juga menyebut yang dilakukan KPK sudah sesuai standard operating procedure (SOP). “Saya sudah jawab dengan apa yang saya bisa jawab,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *