Iran Luncurkan Rudal ke Israel Usai Pernyataan Gencatan Senjata Trump, Tiga Tewas di Beersheba

Ilustrasi konflik Israel dan Iran.

Jakarta MitraBangsa.Online – Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran melancarkan serangan rudal ke wilayah Israel pada Selasa dini hari (24/6/2025), hanya beberapa saat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata total.

Sirene peringatan bahaya udara terdengar di sejumlah kota di Israel. Militer Israel melaporkan bahwa dua rudal yang diluncurkan dari wilayah Iran berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara Iron Dome di wilayah utara. Namun, serangan lain berhasil mencapai wilayah selatan, tepatnya kota Beersheba, dan menyebabkan kerusakan parah serta jatuhnya korban jiwa.

Klip video yang diunggah oleh The Jerusalem Post dan dikutip media internasional menunjukkan dampak langsung dari ledakan rudal di kawasan padat penduduk, menyebabkan kehancuran pada beberapa bangunan. Informasi sementara menyebutkan tiga orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.

Media ILTV Israel melaporkan bahwa kepala badan tanggap darurat nasional, Eli Bin, menyatakan kekhawatiran adanya korban yang masih terperangkap di tiga gedung apartemen yang hancur akibat serangan langsung. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi setidaknya tiga orang dari ruang aman di lantai empat salah satu bangunan yang rusak berat.

Operasi penyelamatan terus berlangsung di tengah situasi siaga tinggi, menyusul adanya peringatan baru mengenai potensi serangan lanjutan dari Iran.

Menariknya, serangan ini berlangsung hanya satu jam setelah batas waktu yang diumumkan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, yang menyatakan bahwa Iran akan menghentikan operasi militernya apabila Israel menghentikan serangan sebelum pukul 04.00 waktu Teheran. Namun, pada pukul 04.16 pagi waktu setempat, Araghchi menulis di platform X (dulu Twitter):

“Saat ini, TIDAK ADA kesepakatan resmi tentang gencatan senjata atau penghentian agresi militer. Jika Israel menghentikan serangannya sebelum pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak akan melanjutkan aksi balasan.”

Sementara itu, Presiden Trump dalam unggahannya di Truth Social sebelumnya menyebut bahwa proses gencatan senjata bertahap akan dimulai pada tengah malam waktu bagian timur AS, dan akan menjadi akhir resmi konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Namun, hingga saat ini pemerintah Israel belum memberikan konfirmasi atau pengakuan resmi terhadap pernyataan Trump tersebut.

Walau serangan Israel ke Iran disebut berhenti setelah pukul 4 pagi waktu setempat, serangan intensif masih terjadi hingga beberapa saat sebelumnya, khususnya di kawasan Teheran dan sejumlah kota besar lainnya.

Ketegangan di kawasan meningkat tajam sejak AS melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada hari Minggu lalu. Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari eskalasi militer yang dimulai Israel sejak 13 Juni, yang telah mendorong Iran untuk melakukan aksi balasan berskala besar.

Di sisi lain, media nasional Iran mengklaim bahwa ilmuwan nuklir Mohammad Reza Siddiqi tewas dalam serangan udara Israel, namun hingga saat ini militer Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait informasi tersebut.

Status gencatan senjata yang diumumkan Presiden Trump pun menjadi semakin kabur, dengan fakta bahwa serangan rudal Iran terus terjadi setelah waktu tenggat yang ditentukan.

Penayang: MitraBangsa.Online
Redaktur: Lilis Meidawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *