Gaza MitraBangsa.Online – Militer Israel kembali menggempur Jalur Gaza di tengah konflik bersenjata yang juga melibatkan Iran. Dalam 12 hari terakhir sejak pecahnya perang Israel-Iran, sebanyak 870 warga sipil Palestina tewas akibat serangan intensif pasukan zionis.
Data ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dilaporkan Al Jazeera, Rabu (25/6/2025). Dengan penambahan korban terbaru tersebut, jumlah total korban tewas Palestina sejak awal agresi Israel kini mencapai 56.077 orang, belum termasuk ribuan orang yang diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara.
Krisis Kemanusiaan Memburuk, PBB Desak Penghentian Serangan
Serangan militer yang dilancarkan sejak fajar Rabu telah menewaskan sedikitnya 86 warga Palestina dalam waktu kurang dari 24 jam, menurut laporan medis setempat.
Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza. Dalam konferensi pers, ia menyatakan bahwa rakyat Palestina menjadi korban saat mencoba mengakses bantuan pangan di tengah sistem distribusi kemanusiaan yang kini telah “dimiliterisasi”.
“Orang-orang dibunuh hanya karena berusaha mendapatkan makanan. Ini mencerminkan kegagalan sistem distribusi bantuan yang seharusnya netral, adil, dan independen,” tegas Dujarric.
“Sudah waktunya para pemimpin kedua belah pihak memiliki keberanian politik untuk menghentikan pembantaian ini,” tambahnya.
Pemimpin Oposisi Israel: Saatnya Akhiri Perang dan Pulangkan Sandera
Yair Lapid, pemimpin oposisi utama Israel, juga menyuarakan hal serupa. Dalam pernyataan melalui video yang diunggah ke media sosial, ia mendesak agar pemerintah Israel segera mengakhiri operasi militer di Gaza dan memprioritaskan pembebasan para sandera.
“Saat ini kita perlu mengembalikan para sandera dan menghentikan perang di Gaza. Ini untuk mengembalikan Israel ke arah yang lebih baik,” ujar Lapid.
Ia juga mengecam keras kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang dianggap gagal mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, serta tidak mampu mengelola dampak perang yang berkepanjangan.
“Kegagalan yang tidak bisa dimaafkan,” kritik Lapid dalam pernyataannya.
Kondisi Gaza Makin Memburuk
Dengan serangan yang terus berlanjut dan blokade yang memperparah krisis pangan serta akses medis, Gaza kini berada di ambang bencana kemanusiaan besar-besaran. Lembaga-lembaga internasional mendesak segera dilakukan gencatan senjata, pembukaan koridor kemanusiaan, dan perlindungan terhadap warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan yang menjadi korban terbanyak dalam konflik ini.
Penayang: MitraBangsa.Online
Redaktur: Lilis Meidawati