Bekasi – Polemik muncul di tengah peringatan Tahun Baru Islam ketika sejumlah tempat usaha pijat di kawasan Bekasi Trade Center (BETOS), Kota Bekasi, tetap beroperasi seperti hari biasa. Kejadian ini memantik reaksi keras dari berbagai kalangan, salah satunya datang dari Ketua Organisasi Mitra Media Grup (MMG), Novryantoni, yang mendesak pemerintah bertindak tegas terhadap pelaku usaha yang dianggap tidak menghormati momen keagamaan tersebut.
Menurut Novryantoni, aktivitas seperti ini tidak hanya mencederai nilai-nilai keagamaan, tetapi juga berpotensi menimbulkan keresahan sosial di tengah masyarakat.
“Saya meminta pemerintah daerah, khususnya Wali Kota Bekasi, agar segera mengambil tindakan nyata. Jangan hanya menunggu. Kalau perlu, usaha-usaha seperti ini ditutup dan izin usahanya dicabut. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, ini persoalan menghormati umat yang sedang merayakan hari besar keagamaannya,” tegas Novryantoni.
Ia juga mengungkapkan telah langsung menyampaikan desakan tersebut kepada pihak Wali Kota melalui komunikasi pribadi.
“Kalau tidak segera diselesaikan, ini bisa memicu amarah umat. Kami berharap pemerintah tidak memandang remeh permasalahan seperti ini. Pengusaha juga harus tahu kapan saatnya berhenti dan menghormati nilai-nilai yang dijunjung masyarakat,” ujarnya.
Insiden mengejutkan terjadi ketika salah satu anggota wartawan mitrabangsa.online, Lilis, mencoba mengonfirmasi aktivitas usaha pijat tersebut kepada pihak manajemen. Bukannya memberikan penjelasan, seorang manajer justru menyodorkan uang tunai sebesar Rp300.000 kepada wartawan yang bersangkutan. Tawaran tersebut langsung ditolak dengan tegas oleh Lilis, yang kemudian melaporkan hal ini kepada Ketua MMG.
“Tindakan menyodorkan uang kepada wartawan jelas mencoreng etika dan menyinggung integritas profesi jurnalis. Kami mengapresiasi sikap tegas anggota kami yang menolak gratifikasi dan memilih melaporkan peristiwa tersebut,” tambah Novryantoni.
Menanggapi laporan dan desakan yang berkembang, pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi menyatakan bahwa laporan masyarakat sudah diterima dan sedang dalam proses tindak lanjut.
Melalui sambungan telepon WhatsApp, Sekretaris Satpol PP Kota Bekasi, Dra. Amsiyah, M.Si, yang mewakili pimpinan menyampaikan:
“Kami menerima laporan dari masyarakat dan akan segera menindaklanjuti sesuai mekanisme. Saat ini kami juga tengah menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan daerah, termasuk konfirmasi dari Bapak Wali Kota yang sedang kami hubungi melalui WhatsApp.”
Amsiyah menegaskan bahwa setiap laporan masyarakat yang berkaitan dengan ketertiban umum akan diproses secara profesional sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku. Pihaknya berkomitmen menjaga ketentraman dan keharmonisan masyarakat, terlebih di momen penting seperti perayaan Tahun Baru Islam.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Wali Kota Bekasi belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah konkret yang akan diambil. Namun, masyarakat dan elemen organisasi seperti MMG berharap pemerintah segera bertindak agar suasana damai dan khidmat dalam peringatan Tahun Baru Islam tetap terjaga.wartawan adalah pilar penting dalam menjaga kualitas informasi publik.
Catatan Redaksi:
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi para pelaku usaha agar lebih sensitif terhadap nilai-nilai sosial dan keagamaan, serta tidak menghalalkan segala cara dalam menghadapi kontrol media. Integritas wartawan adalah pilar penting dalam menjaga kualitas informasi publik.