MitraBangsa.Online – Jakarta. Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (Kacab) Bank BRI berinisial MIP (37) yang ditemukan tewas usai diculik pada Selasa (16/9/2025). Sebanyak 15 tersangka telah diamankan dan terbagi dalam empat klaster peran. Namun, asal-usul data rekening dormant yang menjadi motif utama kejahatan ini masih menjadi misteri.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon Runturambi, menilai polisi harus menelusuri lebih jauh keterlibatan kelompok otak perencana kasus tersebut. Menurutnya, penculikan kacab bank demi pemindahan dana dari rekening pasif atau dormant merupakan tindak kejahatan yang disiapkan dengan matang.
“Klaster perencana ini harus dibongkar tuntas, bukan hanya menghukum eksekutor. Aksi seperti ini sangat mungkin ada keterlibatan orang dalam perbankan, sebab hanya mereka yang memiliki akses informasi terkait rekening dormant,” kata Josias saat dihubungi, Kamis (18/9/2025).
Dugaan Keterlibatan Orang Dalam Perbankan
Josias menekankan, rekening dormant hanya bisa diketahui pihak internal perbankan atau lembaga terkait. Hal ini membuka dugaan adanya kebocoran data dari orang dalam.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan motif utama tersangka adalah memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah disiapkan.
Tersangka berinisial C alias Ken disebut sebagai otak kasus sekaligus pemilik data beberapa rekening dormant di sejumlah bank. Untuk melancarkan aksinya, C bahkan menyiapkan tim IT dan berusaha mencari kepala cabang bank yang bisa diajak bekerja sama.
“Karena tidak ada kacab bank yang bersedia, tersangka lalu merancang skenario penculikan. Tujuannya agar korban dipaksa memberikan otorisasi pemindahan dana dari rekening dormant,” kata Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya.
Sumber Data Masih Misterius
Polisi menduga tersangka C mendapatkan informasi rekening dormant dari seorang temannya berinisial S, yang saat ini masih buron.
“Hasil pemeriksaan menyebutkan C mendapat informasi dari S. Namun identitas S belum jelas, dan kami masih melakukan pengejaran,” ujar Wira.
Terkait jumlah dana dalam rekening dormant itu, polisi masih menutup rapat. Tersangka C disebut belum kooperatif dalam pemeriksaan.
“Hingga kini nilai dana belum diketahui karena tersangka masih tertutup,” tambah Wira.
Polisi menegaskan masih terus memburu S untuk mengungkap dari mana data rekening dormant tersebut diperoleh. “Pertanyaan soal asal-usul data ini baru bisa terjawab jika DPO S berhasil ditangkap,” pungkasnya.