MitraBangsa.Online – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang tergabung dalam Kelompok KKN Reguler 122 menciptakan inovasi kreatif dalam pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, dengan mengubahnya menjadi produk lilin aromaterapi bernilai ekonomis.
Bertempat di Pendopo Balai Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, para mahasiswa memperkenalkan teknik daur ulang minyak goreng bekas menjadi kerajinan lilin wangi yang ramah lingkungan. Ketua Kelompok 122, Krishna Fianto, menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu kegiatan unggulan selama masa pengabdian mereka di desa tersebut.
“Minyak goreng bekas yang biasanya dibuang dan dapat mencemari lingkungan kini dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk yang memiliki nilai jual, sekaligus menjadi solusi bagi limbah rumah tangga,” jelas Krishna.
Proses pembuatan lilin ini melibatkan warga lokal, mulai dari pencampuran bahan, pemberian aroma, hingga pencetakan produk. Respons masyarakat cukup positif, terutama dari kalangan ibu rumah tangga yang melihat peluang bisnis dari produk kerajinan ini.
“Alhamdulillah, warga sangat antusias, terutama para ibu yang melihat potensi usaha kreatif dari lilin aromaterapi ini,” lanjut Krishna.
Krishna berharap program ini tidak berhenti ketika masa KKN selesai, tetapi dapat dilanjutkan sebagai kebiasaan positif di masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga.
“Kami berharap metode pengolahan minyak jelantah ini dapat menjadi budaya baru di masyarakat. Selain mengurangi pencemaran, juga membuka peluang ekonomi rumahan yang berkelanjutan,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UMP tidak hanya menyumbangkan gagasan inovatif, tetapi juga menanamkan semangat kewirausahaan dan kepedulian lingkungan di tengah masyarakat desa.














