Jakarta – MitraBangsa.Online Di tengah gaya hidup serba cepat, makanan ultra-proses atau ultra processed food (UPF) semakin mendominasi pola konsumsi masyarakat. Meski praktis, murah, dan menggugah selera, berbagai studi menunjukkan bahwa konsumsi UPF secara berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
🔍 Apa Itu Makanan Ultra-Proses?
Menurut sistem klasifikasi Nova, makanan dibagi berdasarkan tingkat pengolahannya:
- Makanan alami: buah segar, sayuran mentah, dan daging tanpa olahan.
- Makanan olahan sederhana: seperti minyak, gula, dan garam.
- Makanan proses ringan: seperti keju, ikan kaleng, dan sayuran awetan.
- Makanan ultra-proses: melewati banyak tahapan industri, mengandung zat tambahan seperti pemanis buatan, pewarna, pengawet, dan aditif sintetis.
Contoh umum UPF meliputi:
- Biskuit kemasan
- Sereal manis
- Makanan beku siap saji
- Daging olahan
- Kue instan dan camilan tinggi gula
Ironisnya, beberapa produk UPF dikemas sebagai “makanan sehat” seperti granola atau cornflakes, padahal kandungan gulanya sangat tinggi.
🧠 Cara Mengenali Makanan Ultra-Proses
Berikut ciri-ciri yang bisa membantu Anda mengenali UPF:
- Tinggi gula, garam, atau lemak jenuh – Periksa label nutrisi: jika mengandung lebih dari 22,5 g gula, 1,5 g garam, atau 5 g lemak jenuh per 100 g, maka tergolong tinggi.
- Mengandung bahan asing atau kimia – Seperti hydrogenated fat, sirup jagung fruktosa, atau zat aditif sintetis.
- Masa simpan sangat lama – Produk yang awet berbulan-bulan padahal seharusnya cepat basi.
- Instan dan siap saji – Cukup dipanaskan sebentar untuk langsung dikonsumsi.
- Sulit dibuat di dapur rumah – Mengandung bahan yang tidak umum digunakan dalam masakan rumahan.
⚠️ Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi UPF
Sejumlah penelitian menunjukkan dampak negatif dari konsumsi UPF secara rutin:
- Kenaikan berat badan Studi tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi UPF selama dua minggu menyebabkan peningkatan berat badan dibandingkan dengan diet berbasis makanan segar.
- Gangguan mental Penelitian tahun 2022 mengaitkan konsumsi tinggi UPF dengan meningkatnya gejala depresi dan kecemasan.
- Penurunan fungsi kognitif Studi di Brasil menemukan bahwa jika lebih dari 20% asupan kalori harian berasal dari UPF, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah bisa menurun hingga 28%.
- Risiko penyakit jantung dan kematian dini Konsumsi lebih dari empat porsi UPF per hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 10% dan risiko kematian hingga 62%.
✅ Solusi: Kembali ke Makanan Segar
Mengurangi konsumsi makanan ultra-proses dan beralih ke bahan segar atau olahan minimal adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Pilih makanan yang bisa Anda kenali bahan-bahannya, dan biasakan membaca label sebelum membeli.














