Alex Marquez Bangga Jadi Penantang Terkuat Marc Marquez di MotoGP 2025

  • Bagikan

MitraBangsa.Online — Pebalap Gresini Racing, Alex Marquez, mengakui tak mampu menyaingi dominasi sang kakak, Marc Marquez, meski menjalani musim paling gemilang sepanjang kariernya di ajang balap motor kelas utama, MotoGP.

Musim MotoGP 2025 menjadi titik puncak performa Alex sejak naik ke kelas premier pada tahun 2020. Mantan juara dunia Moto2 2019 itu tampil konsisten dan kompetitif dalam 18 seri balapan bersama Gresini Racing.

Sepanjang musim, Alex terus membayangi dominasi Marc Marquez yang kini menjadi ujung tombak tim pabrikan Ducati. Konsistensi tersebut mengantarkan pebalap berusia 29 tahun itu ke posisi kedua klasemen sementara, nyaris memastikan gelar runner-up musim ini.

Prestasi ini terbilang luar biasa, mengingat Alex berhasil mengungguli Francesco Bagnaia—rekan setim Marc—yang tertahan di peringkat ketiga. Dengan torehan 10 podium dan dua kemenangan, Alex mengumpulkan total 362 poin.

Meski menyebut musim ini sebagai yang terbaik dalam kariernya di MotoGP, tandem Fermin Aldeguer itu tetap tak mampu menahan laju Marc Marquez. Sang “Alien” menunjukkan dominasi mutlak dan sukses mengunci gelar juara dunia lebih awal di seri Jepang.

Insiden kecelakaan yang dialami Marc pada balapan terakhir di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, tak berdampak signifikan terhadap status juaranya. Di mata Alex, performa Marc sangat luar biasa, terlebih ini adalah musim debutnya bersama Ducati.

Marc dinilai unggul dari semua aspek—baik dari segi poin, performa, maupun statistik. Alex pun menyadari bahwa tak ada strategi yang bisa menjatuhkan sang kakak musim ini.

“Saya rasa, bahkan jika berada dalam kondisi sempurna pun, tetap tidak cukup untuk menyaingi Marc atau merebut gelar darinya,” ujar Alex.

“Meski ada kesalahan di Belanda dan Brno, dia tetap mencatatkan rekor poin dan statistik yang luar biasa. Melawannya, Anda tidak bisa menang apa pun, dan itulah kenyataannya,” imbuhnya, dikutip dari Crash.net.

Namun, alih-alih merasa kecewa, Alex menunjukkan sikap yang berbeda setelah gagal merebut gelar juara dunia. Ia justru merasa bangga bisa menjadi penantang terkuat Marc Marquez—salah satu pebalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP.

“Saya tidak merasa kalah dari kakak saya, bukan seperti itu,” jelas Alex.

“Ketika Anda kalah dari salah satu yang terbaik dalam sejarah, rasanya bukan kekalahan, melainkan kehormatan bisa bertarung melawannya,” tutupnya.

  • Bagikan